kelebihan cacing tanah sebagai pakan lele - cacing tanah ataupun tepung dari cacing tanah tersebut sama sama mengandung protein yang sangat tinggi, Di Indonesia dikenal banyak jenis ikan lele, diantaranya ikan lele lokal (Clarias batracus), lele dumbo (Clarias gariepinus), lele phiton (Clarias sp), dan lele babon (Clarias sp). Namun, yang banyak dibudidayakan hanya ikan lele lokal dan ikan leledumbo.
Jenis ikan lele dumbo yang lebih banyak dikembangkan karena pertumbuhan lebih cepat dan ukurannya lebih besar daripada ikan lele lokal. Ikan lele dumbo merupakan spesies baru yang diperkenalkan pada tahun 1984. Ikan lele bertubuh besar ini adalah hasil persilangan antara induk betina lele asli Taiwan dan induk pejantan yang berasal dari Afrika. Ikan lele ini masuk ke Indonesia pertama kali pada tahun 1986, yang diimpor dari Taiwan. Saat ini, penyebaran ikan lele dumbo di Indonesia sudah sangat luas. Sejak tahun 2002, bisa dipastikan bahwa disetiap wilayah Indonesia dapat dijumpai kolam ikan lele dumbo (Bachtiar, 2006).
Dewasa ini telah banyak usaha yang dilakukan untuk menghindari serangan
penyakit pada ikan budidaya terutama serangan dari bakteri pada ikan yang dapat
menyebabkan adanya kematian masal yang disebabkan oleh serangan penyakit, terutama
penyakit dari bakteri. Salah satu cara yang sedang dikembangkan saat ini adalah upaya
meningkatkan kekebalan tubuh pada ikan tanpa adanya efek samping dengan
menggunakan immunostimulant yaitu senyawa yang merangsang aktifitas pertahanan
tubuh yang bekerja dengan cara meningkatkan pertahanan tubuh non spesifik ataurespon kekebalan spesifik (Prajitno, 2004).Pemberian immunostimulan merupakan salah satu alternatif cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh lele khususnya meningkatkan sel darah
putih yang memiliki peranan penting dalam pembentukan antibodi dan respon
perlindungan tubuh yang non spesifik, sehingga lele dapat terhindar dari serangan infeksi oleh bakteri. Bahan-bahan untuk immunostimulant pada lele telah banyak digunakan yaitu dari jenis bahan kimia. Penggunaan bahan nabati yang banyak di hewan
lebih ramah lingkungan, saat ini masih belum banyak digunakan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung
cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap kekebalan tubuh ikan lele dumbo dan untuk mengetahui dosis optimal penggunaan tepung cacing tanah (Lumbricus rubellus) sebagai immunostimulan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasit dan Penyakit ikan Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang pada bulan Mei - Juli 2007.
putih yang memiliki peranan penting dalam pembentukan antibodi dan respon
perlindungan tubuh yang non spesifik, sehingga lele dapat terhindar dari serangan infeksi oleh bakteri. Bahan-bahan untuk immunostimulant pada lele telah banyak digunakan yaitu dari jenis bahan kimia. Penggunaan bahan nabati yang banyak di hewan
lebih ramah lingkungan, saat ini masih belum banyak digunakan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung
cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap kekebalan tubuh ikan lele dumbo dan untuk mengetahui dosis optimal penggunaan tepung cacing tanah (Lumbricus rubellus) sebagai immunostimulan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasit dan Penyakit ikan Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang pada bulan Mei - Juli 2007.
dilakukan secara observasi langsung. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan uji keragaman model Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan adalah dosis tepung cacing tanah yang berbeda yaitu perlakuan K (dosis 0 %); A (dosis 4 %) perlakuan B (dosis 6 %); perlakuan C (dosis 8 %), dengan 3 kali ulangan untuk masing- masing perlakuan dan melakukan uji tantang dengan menggunakan bakteri Aeromonas hydrophila. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pemberian tepung cacing tanah dengan dosis berbeda memberikan pengaruh yang berbeda terhadap jumlah sel darah
putih pada pemeliharaan ikan lele dumbo.
Pemberian tepung cacing tanah tidak memberikan pengaruh yang tidak berbeda sangat nyata terhadap tingkat kelulushidupan ikan lele dumbo, akan tetapi rerata kelulushidupan menunjukan adanya peningkatan pada tiap perlakuan. Tingkat kelulushidupan (SR) yang diperoleh pada perlakuan A dengan dosis pemberian tepung cacing tanah sebesar 4 % didapatkan hasilnya sebesar 59,16 %, untuk perlakuan B (6 %) didapat persentase sebesar 67,56 %, dan pada perlakuan C (8 %) didapatkan persentase rata-ratanya 71,78 %.Perlakuan dosis pemberian tepung cacing tanah memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap kandungan leukosit dalam tubuh ikan lele dumbo, hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung yang lebih besar dari F 5% (10.92) dan F 1% (5.14).Perhitungan analisis sidik ragam yang didapatkan berupa sidik ragam yang berpola linier dengan persaman Y = 0,0089 + 4,9349x dengan R2 = 0,7104, artinya, 71 % kenaikan jumlah total leukosit pada media pemeliharaan dipengaruhi oleh pemberian dosis tepung cacing tanah yang diberikan.
sedangkan sisanya 29 % dipengaruhi oleh faktor lain.Untuk kandungan monosit yang dimiliki menunjukkan bahwa perlakuan C (dosis 8 %) memiliki jumlah monosit yang paling tinggi yaitu 25,33 dibandingkan dengan perlakuan lainnya, sedangkan perlakuan A (dosis 4 %) jumlah monositnya terkecil yakni 14,67 %. Jumlah total netrofil tertinggi terdapat pada perlakuan A sebesar 1,33 %,sedangkan nilai terendah terdapat pada perlakuan C yaitu 0,33 %. Dari analisa sidik ragam diperoleh bahwa jumlah monosit dan neutrofil dari masing-masing perlakuan dalam penelitian tidak berbeda nyata.
Untuk kandungan jumlah limfosit menunjukkan adanya pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kandungan limfosit dalam tubuh ikan lele dumbo. Perhitungan analisis sidik ragam yang didapatkan berupa sidik ragam yang berpola linier dengan persaman Y = 3,7124x + 13,77 dengan R2 = 0,44, artinya, 44 % kenaikan jumlah limfosit pada ikan lele dumbo dipengaruhi oleh pemberian dosis tepung cacing tanah yang diberikan, sedangkan sisanya 56 % dipengaruhi oleh faktor lain.
Untuk kandungan jumlah trombosit semakin besar dosis tepung cacing tanah,
maka nilai total jumlah trombosit ikan lele dumbo semakin rendah. Dari gambar tersebut diketahui bahwa hubungan antara dosis tepung cacing tanah yang diberikan didapat perhitungan analisis sidik ragam yang berpola linier dengan persaman Y = -4,4770x +67,644 dengan R2 = 0,4804, artinya, 48 % kenaikan jumlah trombosit pada ikan lele dumbo dipengaruhi oleh pemberian dosis tepung cacing tanah yang diberikan,
sedangkan sisanya 52 % dipengaruhi oleh faktor lain.
Kualitas air media pemeliharaan selama pengamatan berlangsung suhu air
berkisar antara 22-240 C, untuk DO (Disolved oxygen) berkisar antara 6,2-7,2 mg/l,sedangkan untuk pH air berkisar antara 6-8. Hasil pengukuran kualitas air selama penelitian menunjukkan nilai yang tidak berbeda. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai klualitas air selama perlakuan adalah homogen.
berkisar antara 22-240 C, untuk DO (Disolved oxygen) berkisar antara 6,2-7,2 mg/l,sedangkan untuk pH air berkisar antara 6-8. Hasil pengukuran kualitas air selama penelitian menunjukkan nilai yang tidak berbeda. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai klualitas air selama perlakuan adalah homogen.
Untuk mendapatkan sistem imun dalam darah tubuh ikan lele dumbo dalam
melawan bakteri khususnya Aeromonas hydrophila sebaiknya digunakan dosis tepung cacing tanah sebesar 8 % karena dapat meningkatkan kandungan jumlah leukosit (sel darah putih), sel darah limfosit dan trombosit sebagai zat antimikroba yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh ikan melalui peredaran darah. yang merupakan salah satu alasan pemilihan cacing tanah untuk dijadikan pakan.
demikianlah kelebihan cacing tanah sebagai pakan lele

Mantaps! Tengkyu
BalasHapusKalo cacing tanah langsung dicampur dengan temulawak,kuning telur dan pelet bagus gak buat lele?
BalasHapus